Hanya Nabi Muhamad SAW yang bisa mengulur kematiannya.
Setiap malaikat Izroil mencabut nyawa dan nyawa itu sampai pada tenggorokan, malaikat Izroil mempersilahkan malaikat Jibril untuk memperlihatkan dimana tempatnya kelak saat di akhirat, surga atau neraka.
Namun saat Rasulullah sudah didatangi oleh malaikat Izroil, beliau bertanya "Dimana Jibril?" malaikat Izroil menjawb "Jibril tinggal di langit pertama. Jibril tidak tega melihat orang yang paling dicintainya menghadapi sakaratul maut." Nabi menjawab, "Kalau begitu panggillah Jbril dahulu." Lalu Malaikat Izroil memanggil Jibril.
Dan tahukah kalian apa yang ditanyakan Nabi Muhamad saat bertemu Jibril? Beliau bertanya "Bagaimana umatku kelak?" Jibril menjawab "Maaf Muhamad, saya tidak diberi hak untuk hal itu". "kalau begitu tolong tanyakan pada ALLAH". Jibril pun kembali naik untuk menyakan pada ALLAH dan saat Jibril turun, Jibril menjawab "Umatmu akan selamat, apabila mereka berpegang teguh pada KITABULLAH dan HADIST"
Saat Izroil mencabut nyawanya dan masih sampai ujung kaki, Nabi berkata "Ummati, ummati, ummati.."
(umatku, umatku, umatku)
Pada saat hendak menghadapi sakaratul maut pun Nabi Muhamad masih mengingat umatnya. Dan pada saat mulai dicabut nyawanyapun Beliau menyebut umatnya, bukan Aisyah, Fatimah, atau Ali.
Lalu mengapa kita sering lupa untuk mengingatnya? bahkan kita sering lupa untuk bershalawat kepada Muhamad saat mendengar namanya.
Bershalawatlah kepada Muhamad, saudaraku..

