Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa. . .
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras. . .
namun kau tetap tabah...
Meski nafasmu kadang tersengal
memikul beban yang makin sarat
kau tetap bertahan. . .
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan. . .
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk...
Namun semangat tak pernah pudar. . .
meski langkahmu kadang gemetar. .
kau tetap setia. . .
* Ayah, dalam hening sepi kurindu. . .
untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia . . .
back to *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar