Watch This ! :D

Kamis, 15 September 2011

Aku Perempuan juga . . .

        Permempuan : aku tau betul bagaimana rasanya menjadi perempuan sepertiku.. Bukan hal yang mudah, memang. dengan apapun yang dipikirkan oleh laki-laki menurut otaknya ; seharusnya mudah saja bagiku untuk berubah sesuai dg kehendaknya, karena hakikatnya aku dijadikannya baik. Namun tak demikian dengan kenyataannya. Bagaimana seseorang merubah karakter yang diperolehnya sejak lahir tak semudah membalikkan telapak tangan. Itu seperti perang besar yang terjadi setiap hari antara aku dan diriku sendiri. Dengan raga, fikiran, sekolah, orang-orang dekat menjadi korban keganasannya. Air mata menjadi senjata ampuh untuk masing2 pihak, dan sama sekali tak ada tumpuan melainkan diriku sendiri. 
        Bertahun bersama bukan pula menjadi hal yang selalu manis buatku. bahkan mungkin terlalu banyak kepahitan. Tapi entah alasan apa yang menjadikanku bertahan hingga sekarang. Meski harus kuaui bahwa mwnjadi bagian dari dirimu tidaklah mudah. Seakan terlalu banyak hal dari diriku yang salah bagimu. Bnyak hal yang harus kuubah. luka hati bukan lagi menjadi hal langka bagiku. Kadang seperti dibiasakan dengan hal itu. Kadang, aku tak bisa mengerti. Ketika kulakukan suatu kesalahan kecil, kau luapkan semua amarah dan tuduhan kepadaku, seakan aku satu-satunya orang yang salah. Anehnya, kuterima semua meski dengan tangis. Kadang hati kecilku bertanya-tanya ; "mengapa aku disalahkan sedangkan semuanya terlihat benar jika kau yang lakukan, padahal kaulakukan sesuatu yang lebih menyakitiku?" namun lagi, kujawab sendiri (atau mungkin bagian lain dari hatiku) ; "karena aku peprempuan. perempuan ditakdirkan untuk mengalah dari laki-laki. senantiasa menundukkan muka ketika laki-laki lewat di hadapannya. makhluk penurut yang diharuskan untuk patuh atas segala titah laki-laki atau api sebagai balasan atas ketidaktaatan.". Namun haruskah? apakah laki-laki yang dimaksud adl laki-laki yang tidak memberikan hak-hak wanita pula? ataukah yang membuatku harus mengais-ngais di antara kaki-kakinya untuk mencari serpihan cerita yang harusnya menjadi hakky sebagai pendamping? atau juga laki-laki yang mendongakkan kepalanya ketika ribuan gadis-gadis lewat agar harumnya tercium hingga seantero sekolah sedangkan diam ketika di hadapanku untuk menjaga hatiku? apalah artinya bila semua ini terasa bohong...
          Inilah serpihan cerita dari seorang perempuan. yang diharuskan untuk tetap tersenyum walau di dalam beriak, aku peremouan juga... yang bisa rapuh ketika ombak menggerus terlalu keras.. aku perempuan juga,.. yang menangis ketika tak lagi sanggup untuk berpura-pura kuat... aku perempuan juga... yang ingin lelakinya hanya memiliku sebagai ratu di hatinya... atau yang ingin lelakinya mengucap hanya namaku saja... 
          Ketika masih ada hitam dalam hatiku, kau cuci dengan berbagai macam dera, kumaklumi dan kuucap beribu terimakasih atas usaha dan tangisku untuk menjadikanku seperti sekarang : berhijab, tertutup dari seluruh laki-laki, tapi.. mengapa hitamku masih kau simpan sampai sekarang? akankah yang kitam selamanya hitam? akankah dalam hatimu hanya mengenalku sebagai perempuan yang dulu? lalu apalah artinya peperangan yang berlangsung dalam hariku selama bertahun-tahun, dengan berbagai macam korban bila akhirnya begini? Sungguh aku tak mengerti.. aku wanita juga... yang pernah punya luka, walau kering, bekasnya akan tetap ada...
          Kadang aku ingin bebas.... terlalu sulit buatku untuk lakukan ini... terima kenyataan bahwa yang hitam akan tetap hitam.... aku perempuan juga....

Tidak ada komentar: