“Tak ada hati yang merasakan keterasingan kecuali karena
dosa.“
“Kebaikan itu meninggalkan sinar di wajah, cahaya di hati,
keluasan rezeki, kekuatan fisik, dan kecintaan dalam hati orang lain. Kejahatan
mengakibatkan kegelapan di wajah, di kubur, dan di hati, kelemahan di badan,
kekurangan dalam rezeki, dan kebencian di hati orang lain.”
“Kehidupan yang sebenarnya adalah ketika ati seseorang hidup
bersama Allah.”
“Maksiat awalnya hanya berupa khatr (besitan dan lintasan
pikiran) yang selanjutnya menjadi was-was antara mau dan enggan dan selanjutnya
menjadi kemauan. Ketika kemauan menguat, maka jadilah ia tekad dan untuk
selanjutnya menjadi perbuatan dan tindakan nyata."
Menundukkan pandangan melahirkan firasat yang benar yang
berakibat pada kemampuan untuk membedakan antara kebenaran dan kebathilan,
antara yang jujur dan yang bohong. Syuja’ Al-Karmani berkata, "Barangsiapa
menghidupkan sunnah secara lahir, bathinnya selalu merasa dalam pengawasan
Allah, menundukkan pandangan dari hal-hal haram, menahan diri dari
memperturutkan syahwat, dan jika mengkosumsi yang halal, maka firasatnya tidak
akan salah."
"Barangsiapa yang berpaling dari cinta terhadap Allah, zikir kepadaNya,
rindu kepadaNya, maka Allah akan menimpakan kepadanya dengan cinta kepada
selainNya. Ia akan disiksa dengan cinta itu di dunia, di alam barzakh, dan di
akhirat.”
Ammar bin Yasir : “Saya berdoa seperti yang dilakukan oleh
Rasulullah SAW, yaitu ; ‘Ya Allah aku meminta kepadaMu dengan ilmuMu tentang
yang gaib dan dengan kekuasaanMu kepada makhluk, hidupkanlah aku jika kehidupan
itu lebih baik bagiku dan matikanlah aku jika kematian itu lebih baik bagiku. Saya
memohon kepadaMu ketakutan kepadaMu di saat sepi dan di keramaian. Aku memohon
kepadaMu berkata yang benar di saat aku senang atau di saat marah. Saya memohon
kepadaMu sikap yang sederhana dan tenang di saat fakir dan kaya. Saya memohon
kepadaMu kenikmatan yang tidak akan hilang dan kebahagiaan yang tidak terputus.
Saya memohon kepadamu ridha kepada keputusanMu, kesejukan hidup sesudah mati,
kenikmatan melihat wajahMu, kerinduan berjumpa kepadaMu, dan jauhkan aku dari
kesempita hidup yang berbahaya dan fitnah yang menyesatkanku. Ya Allah hiasilah
kami dengan hiasan iman dan jadikan kami orang yang memberi petunjuk dan diberi
petunjuk.”
Sabda Rasul : “Barangsiapa yang mencintai karena Allah dan
benci karena Allah, member karena Allah, menolak karena Allah, menolak karena
Allah, maka imannya telah sempurna” (HR Sunan)
“Tidaklah dua orang saling mencintai karena Allah melainkan
yang paling utama dari keduanya adalah yang paling kuat cintanya kepada yang
lain.”
Sabda Rasul : “Saya mengajarkan kalimat (yaitu kalimat
syahadat) yang bila diucapkan seseorang ketika hendak meninggal, niscaya ruhnya
hidup.” Barangsiapa yang hidup untuk menegakkan syahadat dan mati demi syahadat,
maka ruhnya akan berkeliling di surga."
"Surga adalah tempat tinggal ruhnya di hari kiamat. Dan surga makrifah, surga cinta, surga kedekatan dengan Allah, surga kerinduan berjumpa
kepadaNya, surge keridhaan Allah, adalah tempat tinggal ruhnya di dunia.
Barangsiapa yang tempat tinggalnya di dunia adalah surga-surga tersebut, maka
surga Allah adalah tempat tinggalnya di akhirat. Barangsiapa yang tidak pernah
memasuki surga-surga tersebut di dunia, maka haram baginya surga Allah di
akhirat."
Dalam hadist qudsi disebutkan : “Hai anak adam, Aku
menciptakan kalian untuk beribadah kepadaKu, maka jangan main-main. Aku telah
menjamin rezekimu, maka jangan bersusah payah mencarinya. Hai anak adam,
carilah Aku, kamu akan menemukanKu, jika kamu menemukanKu, maka kamu menemukan
segakanya. Jika kamu kehilanganKu, maka kamu kehilangan segalanya. Dan aku
mencintaimu melebihi segalanya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar